Abstraksi
Pada bulan Juli 2015 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,51 persen. Semua kota IHK di Jawa Timur mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Jember sebesar 0,94 persen, diikuti Kabupaten Sumenep sebesar 0,86 persen, Kota Madiun sebesar 0,83 persen, Kota Probolinggo sebesar 0,70 persen, Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,62 persen, Kota Malang sebesar 0,57 persen dan Kota Kediri sebesar 0,52 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Surabaya sebesar 0,38 persen.
Dari tujuh kelompok pengeluaran, semua kelompok pengeluaran mengalami inflasi. Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,13 persen, diikuti kelompok bahan makanan sebesar 0,88 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,28 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,21 persen, kelompok sandang sebesar 0,20 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga, masing-masing sebesar 0,09 persen.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah daging ayam ras, tarif angkutan udara, cabai rawit, tarif angkutan antar kota, tarif kereta api, daging sapi, beras, kendaraan carter/rental, tarif angkutan dalam kota dan tarif kendaraan travel.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah bawang merah, telur ayam ras, tomat sayur, emas perhiasan, mobil, tarif jalan tol, telepon seluler, minyak goreng, ikan lamuru dan nangka muda.
Dari 6 ibukota provinsi di Pulau Jawa, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jakarta sebesar 0,97 persen , diikuti Kota Semarang sebesar 0,91 persen , Kota Bandung sebesar 0,85 persen, Kota Yogyakarta sebesar 0,63 persen, Kota Surabaya sebesar 0,38 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Serang sebesar 0,34 persen.
Dari 82 kota IHK nasional, 80 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Lima kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Pangkal Pinang sebesar 3,18 persen, Pontianak sebesar 2,56 persen, Balikpapan sebesar 2,04 persen, Sorong sebesar 2,01 persen, dan Lubuklinggau sebesar 1,90 persen. Sedangkan 2 kota yang mengalami deflasi adalah Tanjung Pandan sebesar 0,48 persen dan Merauke sebesar 0,65 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Juli 2015 terhadap Desember 2014) Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 1,74 persen, angka ini lebih rendah dibanding inflasi tahun kalender Juli 2014 sebesar 2,66 persen. Inflasi year-on-year (Juli 2015 terhadap Juli 2014) Jawa Timur sebesar 6,81 persen, angka ini lebih tinggi dibanding inflasi year-on-year bulan Juli 2014 sebesar 4,01 persen.